Kamis, 07 April 2011

NIKO

                                              NIKO


Banyak kisah cinta yang kulihat dan kudengar,tapi sayang tak pernah kualami sendiri.Banyak juga orang yang heran dan menganggapku aneh.ko bisa sih,gak pernah jatuh cintrong apa ya,atau belum pernah pacaran ya,begitu komentar teman –temanku.dan seperti biasanya,aku cuek saja tiap kali mendengar celotehan mereka.memang diantara anak kelas III IPA 2,akulah mungkin yang dianggap paling aneh.Ah,biarin aja.aku sama sekali gak peduli.

Aneh,kenapa sih orang selalu menganggap pacaran itu penting.seakan-akan kalau sudah pacaran bisa dianggap hebat gitu.apa hebatnya sih,makhluk yang bernama cowok itu.padahal mereka itukan Cuma mau enaknya doang.lihat aja si Andre,cowok paling cute disekolahku,yang jadi bintang basket dan paling tajir.banyak lho,cewek yang pingin jadi pacarnya.padahal menurutku sih,dia biasa-biasa aja tuh.lha wong sukanya Cuma gonta-ganti pacar doang.baru beberapa hari jalan sama SI Tika,eh,besoknya ku lihat sudah gandengan sama cewek lain dan masukin cewek itu ke dalam mobilnya.ku piker buat apa sih,mereka berbuat begitu?Pa untungnya,apakah dengan memacari banyak cewek begitu bisa dikatakan hebat?Ga lah yaww…..

Kadangkala aku merasa iri juga,saat melihat teman-temanku berdua-duaan.kayak si rini sama si raka tuh,yang tiap hari lengket terus kayak perangko.kemana-mana slalu bareng,ke kantin juga bareng.Wuih,kayaknya yang lain itu dianggap gak ada.AH,enak aja,emangnya aku di anggap apaan.atau kaya si Ayu sama si Tendy yang kebetulan jadi temen satu kelasku.mentang-mentang sekelas sampai-sampai duduk pun harus selalu sebangku.ko mau-maunya sih.apa nggak bosan ya?

Kupikir lebih baik aku nggak pacaran dulu deh.nanti makan ati mulu,kayak si Mira tuh,yang brokenheart gara-gara di putusin sama si Dika.trus,nangis-nangis di kelas lagi.pokoknya bikin pusing,deh.meskipun tak sedikit juga kisah-kisah manis seputar cinta yang ku tahu,tapi entahlah,semua itu tak membuat hatiku bergeming.sepertinya  malah lebih banyak ruginya.apalagi kalau ku ingat kisah si Andre sama si Roy yang berantem Cuma gara- gara rebutin pacar,sampai-sampai di siding sama guru-guru.bikin malu saja.

Dan mungkin cerita cinta seperti itulah,yang membuat hatiku makin kekeuh untuk tak mau pacaran dulu,sampai-sampai kalau ada yang mau deketin ,aku selalu pasang tampang galak and sangar abis.lebih baik aku belajar aja dulu dan nyenengin hati orang tua,’tul gak!!!Namun kala virus merah jambu itu datang,tak kuasa kutahan serangannya yang begitu dahsyat.kokohny benteng pertahanan yang selama ini ku jaga,runtuh seketika,saat Niko datang membawa secercah cahaya cinta itu ke dalam hatiku.awalnya kami berjumpa secara tak sengaja.ketika itu hujan turun dengan deras,bel pulang sekolah juga sudah berdentang berkali-kali.

Segera ku langkahkan kaki ke luar kelas,dengan lesu ku pandangi air hujan yang terus mengguyur tiada henti,Yah kenapa sih aku bisa lupa bawa paying?padahal aku kan sudah tau kalau sedang musin hujan.entah sudah berapa lama aku menunggu,hingga tak terasa hujan pun berhenti.segera kulangkahkan kakiku ke luar dari gerbang sekolah.Ah sial,jalan raya yang ada di depanku terendam air hingga beberapa senti.sepatuku jadi basah,Deh.jadi terpaksa harus ku copot.baru saja ku lepas sepatu sebelah kiriku,sebuah suara mengagetkanku dari belakang.

“Wah,sepertinya aku harus buka sepatu juga nih,”ujar sosok itu.spontan saja,aku segera menoleh kea rah sumber suara.Ah,itu si Niko,ku lihat ia tersenyum  manis kepadaku.sejak saat itulah,wajah putih dan senyum manisnya it uterus membayang di dalam benakku.sungguh tak ku sangka kalau aku akan merasakan getaran-getaran aneh yang tak ku tahu sebelumnya,entah apa itu.Mulanya aku tak peduli dan tetap cuek seperti biasanya.aku juga tak terlalu memperhatikannya,walaupun kami sering berpapasan,karena kelasnya bersebelahan dengan kelasku,hingga kmudian,kami bertemu kembali saat sedang mengurus berkas-berkas pendaftaran PMDK di ruang guru.ketika itu,aku sedang berkonsultasi dengan Bu Rina,saat ku lihat ia datang menghampiri kami.ternyata ia juga mendaftar PMDK pada PTN yang sama denganku.hanya saja mengambil jurusan yang berbeda,kamipun kemudian sama-sama berkonsultasi kepada Bu Rina.Oleh beliau,kami di sarankan untuk secepatnya melengkapi  berkas-berkas pendaftaran,akhirnya kami sepakat untuk menyanggupinya.

Pagi itu,aku ingin menyerahkan berkas-berkas pendaftaran PMDK pada Bu Rina,baru saja kulangkahkan kakiku menuju ke ruang guru,si Niko Nampak tergopoh-gopoh menghampiriku”Eh,kamu sudah fotocopi rapot belum?”tanyanya dengan suara naik turun yang segera ku jawab dengan gelengan kepala.”kalau begitu,aku nitip sekalian foto kopiin ya,nih uangnya.sory,aku harus balik lagi nih,soalnya surat pernyataanku tertinggal di rumah,”lanjutnya yang lagi-lagi Cuma bisa ku jawab dengan bahasa isyarat.segera kuanggukkan kepala saat ia menyerahkan buku rapotnya.dan tak lupa ia memberikan senyum termanisnya padaku,Ah.getaran-getaran yang dulu pernah kurasakan itu kini datang lagi melanda hatiku.

                                                ***
Setahun sudah berlalu kami pun tak pernah berjumpa lagi.dari yang ku dengar,ia sudah di terima PMDK sebenarnya aku juga di terima PMDK di PTN yang sama dengannya,tapi sayang tak jadi ku ambil.orang tuaku keberatan dengan biaya masuk yang di kenakan .jadi aku tak bakal ketemu lagi dengan si NIko.tapi aku masih menyimpan angan-angan suatu saat kami bisa ketemu kembali.aku hanya ingin berterima kasih padanya,karena sudah mengisi sudut kecil di ruang hatiku dengan senyum manisnya itu hingga kini tiap kali hujan berehenti,dan air menggenang di halaman rumahku,aku selalu teringat padanya.Ah,Niko…masih ingatkah kau padaku.

                                                ***


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar