Senin, 28 Februari 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN PROKLAMASI DAN PEREKONOMIAN INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN PROKLAMASI DAN PEREKONOMIAN INDONESIA

•Peristiwa Rengasdengklok

Karena Bung Karno tetap pada pendiriannya,para pemuda mengadakan rapat lagi untuk membahas tindakan – tindakan yang akan di ambil sehubungan dengan kedua tokoh itu untuk segera melaksanakan proklamasi.pertemuan itu di pimpin oleh Chaerul Saleh,ia tetap berpendirian bahwa kemerdekaan harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sendiri.namun ia juga menyadari bahwa orang yang tepat melaksanakan itu adalah Soekarno – Hatta.namun karena mereka menolak ,para pemuda kemudian memutuskan untuk membawa keduanya ke Rengasdengklok.
Meskipun telah “Diculik” dan diamankan ke Rengasdengklok,Bung Karno dan Bung Hatta tetap pada pendiriannya. Peristiwa rengasdengklok berakhir seteah Ahmad Subarjo yang menyusul ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 sore hari,berhasil menengahi perbedaan pendapat yang terjadi.atas upaya Ahmad Subarjo,para pemuda mengizinkan Sukarno Hatta dibawa kembali ke Jakarta dengan jaminan proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya( tanggal 17 Agustus1945).

•Perumusan Teks Proklamasi

Setelah tiba di Jakarta,Bung Karno dan Bung Hatta dan Ahmad Subarjo menemui Jenderal Nishimura,mereka memberi tahu bahwa malam itu PPKI akan bersidang ,tetapi Jenderal Nishimura tidak mengizinkan.mereka kemudian menemui Laksamana Maeda (wakil AL Jepang di Jakarta)yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia .atas permintaan Ahmad Soebarjo,Laksamana Maeda bersedia menjamin keamanan tokoh – tokoh yang akan melakukan pertemuan di rumahnya.beberapa saat kemudian,anggota – anggota PPKI sudah berkumpul di rumak Laksamana Maeda,beberapa tokoh yang hadir antara lain Bun Hatta,Ahmad Soebarjo,Sayuti Melik,Soekarni,dan Sudiro.mereka menyusun konsep naskah Proklamasi di ruang makan . Bung Karno mengusulkan agar Bung Hatta dan MR. Ahmad Soebarjo yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik menyusun kalimatnya ,Akhirnya tersusunlah konsep naskah Proklamasi.
Sebelum ditandatangani,naskah proklamasi diketik dulu oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan . naskah yang telah diketik Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Soekarno Hatta disebut naskah Proklamasi Autentik.pada naskah tertulis tahun ’05 yang merupakan singkatan tahun Jepang 2605 yan sama dengan 1945 M.

•Pembacaan Teks Proklamasi

Pada pukul 03.00 dini hari (tanggal 17 Agustus 1945)perumusan Teks Proklamasi berakhir Bung Karno merencanakan pembacaan teks proklamasi dilaksanakan di Lapangan Ikada,Jakarta. Namun karena di Lapangan Ikada sudah berkumpul tentara Jepang dengan senjata Lengkap,acara dialihkan ke kediaman Bung Karno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Setelah membacakan Naskah Proklamasi,acara dilanjutkan dengan Pengibaran Sang Merah Putih, yang diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, ciptaan W.R.Soepratman.Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia hanya berlangsung satu jam. Namun peristiwa tersebut sebenarnya merupakan titik kulminasi dari perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk mencapai Kemerdekaan.

•Makna Proklamasi

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki makna,antara lain sebagai berikut.
oProklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan pernyataan kemerdekaan yang memberitahu baik kepada bangsa Indonesia sendiri maupun dunia luar,bahwa sejak saat itu bangsa Indonesia telah merdeka dan lepas dari Penjajahan.
oSecara hokum,Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan yang berisikan keputusan bangsa Indonesia menghapus tata hukum kolonial dan menggantikannya dengan tata hukum nasional.
oSecara polistis – Ideologis Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan dan membangun Negara Republik Indonesia yang bebas dari berdaulat penuh.
oProklamasi 17 Agustus 1945 juga dapat dipandang sebagai puncak perjuangan Rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.

Upaya Membangun Ekonomi Nasional

Permasalahan ekonomi utama yang dihadapi pemerintah Indonesia sejak pengakuan kedaulatan adalah tetap kuatnya dominasi belanda atas Ekonomi Indonesia,berdasar konferensi Meja Bundar di Den Haag, pemerintah Indonesia telah setuju untuk tetap menghormati hak – hak dan kepentingan-kepentingan dunia usaha belanda di Indonesia yang telah ada sejak Zaman penjajahan.keputusan ini sebenarnya di tentang keras oeh beberapa pemimpin revolusioner Indonesia. Mereka menganggap bahwa keputusan itu,kemerdekaan ekonomi Indonesia belum tercapai karena sector modern ekonomi Indonesia msih tetap dikuasai dan dikendalikan perusahaan – perusahaan swasta Belanda ,seperti halnya selama zaman kolonial.perusahaan – perusahaan besar belanda di Indonesia yaitu Jacobson dsn Van Den Berg, Internatio,Borneo Sumatera Maatschappij (Borsumij),Lindeteves,dan Geo Wehry.perusahaan yang sering disebut Thee big five ini tetap menjalankan monopoli di Indonesia.
Pemerintah Indonesia merasa perlu menempuh kebijakan untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional kaerena hal – hal sebagai berikut:
Kuatnya desakan banyak pihak agar pemerintah Indonesia secara bertahap mengurangi kekuasaan ekonomi perusahaan swasta belanda.
Kuatnya tuntutan agar pemerintah Indonesia mengeluarkan kebija kan yang men dorong dan mendukung perkembangan usaha swasta pribumi Indonesia.
Adanya keinginan kuat untuk membangun suatu ekonomi nasional di mana bangsa Indonesia menjadi tuan rumah di rumah sendiri.
Adanya kenyataan bahwa kebanyakan orang Indonesia mengalami keterbelakangan ekonomi sebagai akibat eksploitasi sumber – sumber daya alam dan sumber – sumber daya manusia Indonesia oleh para penjajah
Adanya pendapat bahwa kepemilikan orang asing dan non pribumi, khususnya orang belanda dan juga cina atas aset – aset produktif Indonesia dan pengendalian orang asing atas ekonomi Indonesia perlu dihapus dalam waktu sesingkat mungkin.
Adanya anjuran untuk mengembangkan ekonomi nasional menurut pola sosialis guna menggantikan struktur ekonomi kapitalis yang eksploitatif warisan Zaman kolonial.
Adanya tekanan politik yang kuat ini,akhirnya mendorong pemerintah Indonesia untuk mengambil beberapa langkah untuk menuju nasionalisme ekonomi Indonesia yang kuat.sehubungan dengan hal ini Dr. Sumitro Joyohadikusumo mengajukan saran sebagai berikut.
Pembangunan ekonomi Indonesia pada dasarnya adalah membangun ekonomi baru,yaitu dengan cara mengubah struktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.
Pengubahan struktur ekonomi colonial menjadi ekonomi nasional dapat dilakukan pada sector perdagangan.
Indonesia dapat secepat mungkin menumbuhkan kelas pengusaha dan memberi kesempatan pada mereka untuk ikut serta di dalam pembangunan ekonomi nasional.
Untuk menumbuhkan kelas menengah ini pemerintah dapat membantu dan membimbing pengusaha yang lemah dengan cara member kredit.
Jika usaha ini behasil,secara bertahap para pengusaha Indonesia akan berkembang sehingga usaha untuk mengubah struktur ekonomi colonial di bidang perdagangan akan terwujud.

* Upaya mengatasi kesulitan ekonomi

Pada periode 1945 -1949 ekonomi Indonesia sangat buruk ,kondisi ini tampak pada hal – hal berikut.

Utang Negara naik,sedangkan peredaran uang kertas terlalu besar dibandingkan dengan jumlah barang.
Gejala – gejala inflasi mulai tampak,harga terus meningkat diikuti oleh kenaikan upah ,sehingga nilai ekspor berkurang.
Keuangan di Indonesia kacau akibat masih beredarnya uang kertas sebelum perang ,uang jepang ,uang ORI yang dikeluarkan di Yogyakarta,uang ORIS yang dikeluarkan di sumatera,dan uang NICA.pada tahun 1950 setelah penyerahan kedaulatan keadaan lebih kacau lagi sebab semua macam uang itu disahkan untuk seluruh Indonesia.

Pelaksanaan Pemilihan Umum 1955

Pemilihan umum sudah diprogramkan sejak kabinet Ali Sastroamijoyo I. pada tanggal 4 November 1953 sebenarnya telah terbentuk panitia pemilihan Indonesia (PPI) yang di pimpin oleh S. Hadikusumo.waktu pemilihan umum pun sudah ditetapkan,yakni tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 memilih Konstituante.namun sebelum pemilihan umum dilaksanakan.Kabinet Ali Sastroamijoyo I terlebih dahulu jatuh dan mengembalikan mandat kepada wakil presiden Moh.Hatta psds tanggal 24 Juli 1955 karena presiden sukarno sedang beribadah haji.
Wakil presiden segera menunjuk tia formatur untuk membentuk kabinet baru, yaitu Sukiman (Masyumi ),Wilopo (PNI) dan Asaat (nonpartai).namun usaha pembentukan cabinet melalui tiga formatur ini tidak berhasil,sehingga di tunjuklah Burhanuddin Harahap (Masyumi) sebagai formatur baru.semula Burhanuddin Harahap akan mengikutsertakan PNI untuk membentuk cabinet ,usaha ini tidak berhasil.Akhirnya Kabinet Burhanuddin Harahap dibentuk tanpa wakil dari PNI Kabinet inilah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pemilihan umum pada waktu yang sudah ditetapkan oleh Kabinet sebelumnya.
Kabinet Burhanuddin Harahap ternyata sukses menjalankan program pemilu pada waktu yang telah ditentukan tersebut,sesuai rencana pemilu pertama 1955 diselenggarakan dalam dua tahap,sebagai berikut :
1.Tahap pertama diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955 dengan tujuan untuk memilih anggota – anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
2.Tahap kedua diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955 dengan tujuan untuk memilih anggota – anggota Konstituante (Sidang Pembuat Undang – Undang Dasar ).
Pemilu pertama ini diikuti oleh puluhan partai,organisasi massa,dan perorangan.dalam pelaksanaannya,seluruh Indonesia di bagi dalam 16 daerah pemilihan yang meliputi 208 Kabupaten, 2.139 Kecamatan dan 43.429 desa.dalam pemilihan umum pertama ini muncul empat partai peraih suara terbanyak yaitu Masyumi (22.3%), PNI (20,9%), NU(18,4%) dan PKI(16,4%).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar